Senin, 01 Agustus 2011

Macam-macam Shalat Sunnat


Shalat sunnat disebut juga shalat Tathawwu', shalat Nafilah atau dalam kata jama'nya disebut Nawafiil. Shalat sunnat adalah shalat selain shalat fardhu dan yang pernah dikerjakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. Shalat sunnat disyari'atkan adalah untuk menyempurnakan shalat fardhu, karena bagaimanapun juga ia harus disempurnakan bila ternyata banyak kekurangannya. Selain itu, shalat adlah amal ibadah penentu dari amal ibadah yang lain di hadapan Allah SWT nanti. Dari itu pula, shalat sunnatnya pun paling utama dibanding ibadah lainnya. Adapun shalat sunnat itu banyak sekali macamnya, diantaranya adalah:

1. Shalat Rawatib
    Shalat sunnat yang mengiringi shalat fardhu, baik sesudah maupun sebelumnya. Dan shalat rawatib itu dibagi menjadi dua bagian: Mua'kkad dan Ghairu Mua'kkad. Mua'kkad yaitu sangat ditekankan mengerjakannya. Sedang Ghairu Mua'kkad yaitu tidak ditekankan mengerjakannya.

Adapun shalat rawatib yang Mua'kkad itu adalah:

  • Dua rakaat sebelum shalat subuh
  • Dua rakaat sebelum shalat Dhuhur
  • Dua rakaat sesudah shalat Dhuhur
  • Dua rakaat sesudah shalat Maghrib
  • Dua rakaat sesudah shalat Isya
Adapun shalat rawatib Ghairu Mua'kkad itu adalah:
  • Dua rakaat sebelum shalat Dhuhur
  • Dua rakaat sesudah shalat Dhuhur
  • Empat rakaat sebelum shalat Ashar
  • dua rakaat sebelum shalat Maghrib
2. Shalat Wudhu
    Shalat sunnat dua rakaat yang dikerjakan setelah berwudhu. Hal tersebut berdasarkan sebuah Hadits, bahwa suatu hari rasulullah s.a.w pernah bertanya kepada Bilal: "Hai bilal, coba ceritakan kepadaku tentang suatu amal yang lebih kau harapkan mengerjakannya di dalam islam?, karena sesungguhnya aku telah mendengar suara detak sandalmu di sorga". Bilal menjawab: "Aku tidak mengerjakan suatu amal yang lebih kuharapkan, melainkan setiap kali aku bersuci/berwudhu, baik siang ataupun malam aku mengerjakan shalat".

3. Shalat Hajat
    Shalat sunnat yang dikerjakan untuk memohon agar hajatnnya dikabulkan oleh Allah SWT. Adapun bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan yang paling banyak 12 rakaat. Dikerjakan pada siang hari ataupun malam hari. Namun lebih utama malam hari.

4. Shalat Istikharah
    Shalat sunnat dua rakaat untuk memohon kepada Allah agar dipilihkan yang lebih baik dari dua perkara yang meragukan, agar tidak kecewa di kemudian harinya.

5. Shalat Dhuha
    Shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu matahari naik setinggi tombak. Shalat Dhuha itu dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Waktunya mulai matahari naik hingga waktu Dhuhur.

6. Shalat Tasbih
    Shalat sunnat yang di dalamnya banyak bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Shalat Tasbih dikerjakan untuk me-Maha sucikan Allah, yang sekaligus mensucikan diri sendiri dari dosa dan noda. Dikerjakan sebanyak empat rakaat dengan sekali salam. Namun, pada malam hari empat rakaat dengan dua kali salam.

7. Shalat taubat
    Shalat sunnat dua rakaat yang dikerjakan oleh orang yang menyesali perbuatan dosanya untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa yang pernah diperbuat dan berjanji dihadapan-Nya untuk tidak mengulanginya  kembali.

8. Shalat Tahajjud
    Shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam haari sesudah bangun tidur sekalipun tidurnya itu hanya sebentar. Walhasil, bila dikerjakan sebelum tidur maka itu bukanlah shalat Tahajjud melainkan shalat sunnat biasa.

9. Shalat Tarawih
    Shalat sunnat yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan. Karena itu, disebut juga dengan "Qiyamur Ramadhan". Dan disebut juga shalat tarawih karena setiap salamnya diselingi istirahat sebentar. Dikerjakan setelah shalat Isya hingga waktu shalat Subuh. Boleh dikerjakan berjamaah maupun sendiri. rasulullah melakunkannya sebanyak delapan rakaat, sedangkan Umar bin Khatab r.a mengerjakannya sebanyak 20 rakaat ditambah dengan shalat witir sebanyak tiga rakaat.

10. Shalat Witir
      Shalat sunnat yang dikerjakan dengan bilangan rakaat ganjil. Dari 1, 3, 5, 7, 9, hingga 11 rakaat. Dikerjakan setelah shalat Isya hingga subuh.

11. Shalat Tahiyyatul Masjid
      Shalat sunnat dua rakaat yang dikerjakan apabila masuk masjid sebelum duduk di dalamnya. Shalat sebagai penghormatan terhadap masjid itu. Karena masjid ibarat rumah Allah, maka sudah seharusnya dihormati.

12. Shalat Hari raya
      Shalat Hari raya itu ada dua yaitu, shalat Idul Fitri dan hari raya Idul Ad-ha. Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal, sedangkan Idul Ad-ha jatuh pada 10 bulan Dzul Hijjah. Dikerjakan mulai terbit matahari hingga Duhur. Shalat hari  raya dikerjakan sebelum Imam berkhotbah. rakaat pertama membaca takbir tujuh kali, dan rakaat kedua takbir lima kali. Dikerjakan secara berjamaah dalam masjid atau tanah lapang.

13. Shalat Gerhana
      Shalat sunnat yang dikerjakan saat terjadinya gerhana bulan maupun matahari. Dikerjakan dari gerhana dimulai hingga gerhana tersebut menghilang.

14. Shalat Istisqa'
      Shalat sunnat untuk meminta hujan ketika terjadi kemarau yang berkepanjangan. Di mana sungai-sungai dan sumur-sumur sudah tidak lagi mengeluarkan air.

Subhanallah shalat pun sangat banyak macamnya. Betapa indahnya islam jika kita melakukan perintah-Nya. Shalat fardhu, shalat sunnat, bersedekah, berinfaq dan lain-lain adalh perbuatan yang sangat terpuji. Dimana shalt disebutkan adalh tiang agama. ketika kita tidak mengerjakan shalat dan kewajiban lainnya maka diibaratkan tiang agama kita rapuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find this blog

Followers