Rabu, 26 Januari 2011

Coret-coret yu!

Tugas Praktik TIK semester 5
by corel draw


Tugas Praktik TIK semester 5 II
by corel draw










Risoles Tape Singkong



Risoles Tape singkong


Bahan-bahan:

1/2 kg tape singkong yang sudah dihancurkan.

3 sdm mentega


2 butir telur untuk perekat

20 lembar kulit lumpia

Jumat, 21 Januari 2011

Paskibra Bimasakti SMA Plus YPHB Bogor

Ketika pertama kali masuk SMA entah kenapa timbul dibenakku menjadi anggota paskibra. Padahal saat SMP aku bukan seorang paskibra bahkan anggota organisasi lainnya. Aku hanya senang melihat sekumpulan orang-orang berbaris yang rapi dan tegas. Dengan modal nekat saja aku bisa menjadi paskibra walaupun aku belum mengenal teman-teman baruku. Di hari pertama aku diajarkan oleh pelatih dan senior gerakan dasar atau statis. Seperti hadap-hadapan, hormat yang benar, istirahat di tempat, dll. Aku makin semangat mengikuti pelatihan ini hingga 17 Agustus nanti. Aku selalu terbayang-bayang betapa bangganya aku mengiri bendera yang akan dikibarkan dihadapan semua orang. Mungkin orang awam bilang paskibra itu membosankan, capek dan lelah serta akan mengganggu pellajaran. Tapi, menurutku semua itu salah semuanya tergantung pada diri sendiri yang merasakannya, mereka berkata seperti itu karena belum pernah mencobanya.

Selama sebulan penuh aku latihan untuk pengibaran nanti. Sebetulnya memang capek tapi hal ini membuatku mempunyai teman-teman baru dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Walaupun panas, capek, dan dimarahi tetapi semuanya kuanggap menyenangkan. Aku banyak belajar dari paskibra, jika aku tidak bergabung aku pasti tidak akan pernah merasakan kekeluargaan yang begitu erat, solidaritas, dan pengorbanan untuk sesuatu hal. Hari ke hari aku jalani dengan temanku yang lainnya hingga pada saat hari H, butuh pengorbanan yang cukup besar bukan? jawabanku pasti "Ya".

Saat pagi-pagi buta aku berangkat menuju sekolah menggunakan seragam putih-putih untuk persiapan upacara. Aku berpikir pasti teman-temanku masih ngantuk dan masih bermalas-malasan tetapi perkiraanku salah besar. Ketika sampai disekolah teman-temanku sudah banyak yang datang dan sudah siap dengan seragamnya yang bersih, ada yang menyemir sepatu, latihan dasar, dll. Aku bangga punya mereka yang sangat antusias dengan hal ini dan aku tidak menyesal karena mengenal paskibra dalam hidupku.

Kamis, 20 Januari 2011

My Best Friends

Kini aku duduk di kelas tiga di salah satu sekolah swasta, SMA Plus Yayasan Persaudaraan Haji Bogor sebut saja YPHB. Sekolah yang menomor satukan akhlak dan agama. Setiap harinya kami selaku pelajar wajib mengikuti acara tadarusan bersama dikelas sebelum pelajaran dimulai, dan shalat duhur serta ashar berjamaah di masjid sekolah. Aku sangat menikmati kegiatan-kegiatanku setiap harinya di sekolah dengan gurauan teman-temanku di kelas Kiki, Nissa, Ria, Dian, dan Yaya. Ketika, jam pelajaran kosong kami sering mengobrol tentang apa saja sehingga membuat kami tertawa terbahak-bahak karena gurauan Dian yang sangat konyol. Mereka berlima menjadi teman dekatku di kelas tetapi bukan hanya mereka teman dekatku Echa, Widi, Ais, Yunita, Adek, nisa, dan Rika mereka juga teman dekatku dari kelas satu tetapi, semenjak kami menghadapi konflik cuma karena salah presepsi atau semacamnnya kami tidak dekat seperti dulu.

Mungkin sekarang aku lebih nyaman dengan Kiki, Ria, Dian, dan Yaya karena aku merasakan lebih klop dan terhibur oleh mereka, bukan berarti aku melupakan teman-temanku yang dulu. Teman-temanku mungkin saja mengira aku melupakannya karena kedekatanku dengan orang lain tetapi aku tidak bisa berbohong dengan apa yang kurasakan. Aku sering menyapa, sesekali bercanda dan berbincang dengan teman lamaku ketika kami ada waktu sejenak. Namun, sebenarnya posisiku serba salah aku merasakan nyaman terhadap teman baruku dan aku membutuhkannya dan disamping itu aku merasakan resah karena ketika aku gabung dengan teman lamaku aku merasa diabaikan tetapi aku membutuhkan mereka semua sebagai friend-listku.

Saat itu memang kebetulan Ujian Semester Ganjil lalu keadaannya tidak memungkinkan untuk bermain atau berkumpul bersama teman-teman lamaku karena waktu yang sedikit kami hanya bisa say-hi saja dan pulang bersama tapi hanya di hari pertama saja. Ujian berlangsung seminggu, ketika hari ke-dua hingga ujian beres aku tidak lagi pulang bersama dengan mereka. Alasannya, selesainya ujian teman-temanku ingin belajar bersama dan mengajakku tetapi aku ignin pulang dan alasan ke-duanya ketika ingin pulang bersama aku ingin bermain dengan teman-teman baruku. Hey, teman lama mengertilah diriku kalau aku hanya ingin berbagi dan mempunyai teman yang banyak sehingga ketika aku ingin meminta tolong, semua temanku ada dihadapanku. Sejahat-jahatnya seorang teman pasti teman itu tidak akan pernah lupa dengan teman lamanya walaupun mempunyai teman baru yang ia rasa mungkin lebih nyaman.

Tetapi  aku merasakan aku dianggap ada jika kalian membutuhkanku tetapi ketika sudah tidak membutuhkanku kalian mencampakkan aku. Mungkin kalian tidak merasakan hal itu. Aku yang merasakan hingga berkali-kali namun, baru kali ini saja aku sadar akan peristiwa itu. Bukan aku menjelek-jelekkan kalian teman tetapi ini kenyataan. Intinya saat ini aku mempunyai banyak teman, teman di kelas, teman sepermainan, dan temanku di ekskul serta adik-adik kelasku yang sangat welcome terhadapku. Terserah apa kata kalian, kata mereka, dan kata orang-orang tapi hanya akau dan Dia yang tahu atas segala yang aku rasakan selama ini. Aku tidak akan seperti ini kalau bukan kalian yang membesarkan masalah sepele yang dianggap mudah. Hey, teman kalian temanku bukan musuhku.

Aku

Ais, Nisa, Aku

Rika, Widi, Ais, Echa

Ria, Dian, Kiki, Yaya, Aku

Mutiara (Butet), Aku

Yunita (dede), Echa, Nisa

Gedrun, Rinny





Ajeng, Aku

Echa, Widi, Ais, Yunita, Nisa, Rika, Adek, dan Kiki adalah temanku dari kelas satu. Dan Ria, Dian, serta Yaya teman baruku semenjak kelas tiga karena kami satu kelas. Sedangkan Butet, Gedrun, Ajeng, dan Rinny adalah temanku di ekskul. Mereka teman-temanku bukan musuhku :)

Sabtu, 15 Januari 2011

Childhood

Aku

Aku dilahirkan di Makassar pada 1 Desember 1993. Nelly hassani Rachmi, namaku atau sebut saja Nelly. Nama orang tuaku Rully Mirzal dan Musaenah Chandra. Pada tahun 1995 kami diberikan rezki berupa anggota keluarga baru adik perempuanku yang bernama Dinda Melinda atau sebut saja dia Dinda.

Saat taman kanak-kanak aku dan Dinda bersekolah di Tk. Merpati Pos Makassar. Ketika tk aku sering menangis dan merengek berlari kesana-kemari mencari mama jika mama hilang dari pandanganku. Akhirnya mama menemaniku hingga sekolah pun bubar dan setelah itu barulah mama bekerja di kantornya.

Di usiaku enam tahun aku melanjutkan di SD Negeri Mangkura IV. Ketika kelas satu aku masih terbiasa ditemani oleh mama hingga sekolah bubar namun, perlahan mama mengajariku mandiri dan akhirnya aku diantar jemput oleh seorang supir yang bekerja sebagai jasa mengantar jemput murid-murid sekolah setiap harinya.

Empat tahun kemudian, Allah memberikan rezki kepada keluargaku berupa adik laki-laki yang bernama Henry Hamid Adhyaksa panggil saja dia Ery pada tanggal 21 Juni 2003. Saat itu umurku baru sepuluh tahun. Ketika mama sudah persalinan aku memasuki ruangan dimana mama tertidur lemas ditemani papa dan tante-tanteku. Aku pun berpaling dan mengarah ke sebuah keranjang bayi dan disitulah adikku tertidur. Kulitnya yang masih merah dan biru sangat terlihat mungil.

Tahun silih berganti aku semakin dewasa, kini aku bersekolah di SMP Negeri 33 Makassar. Namun, saat aku menginjak semester dua aku pindah ke Bogor bersama mama dan adik-adiku karena kewajiban mama memenuhi tugasnya di sana. Tapi, papa masih tinggal di Makassar karena masih bertanggungjwab atas pekerjaannya.

Di Bogor aku tinggal di sekitar keluarga papa, karena kebetulan papa orang sunda dan mama orang bugis Makassar. Aku bersekolah di SMP Negeri 12 Bogor, pengalaman pertamaku menjadi murid baru. Saat hari pertama sekolah ditemani oleh kakekku rasanya sangat deg-degan dan tidak tahu apa yang harus kulakukan jika aku sudah duduk di kelas. Tidak terbayang oleh pikiranku bagaimana rasanya menjadi pusat perhatian di hari itu. Ketika memasuki kelas, teman-teman yang lain menyambutku dengan riang dan semangat. Aku dibanjiri dengan sejuta pertanyaan yang membuatku bingung dan masih malu-malu.

Aku sudah bisa beradaptasi dan sudah terbiasa dengan lingkungan baruku. Tiga tahun kemudian, aku bersekolah di salah satu sekolah swasta sebut saja SMA Yayasan Persaudaraan Bogor atau biasa disebut YPHB. Sebuah sekolah swasta berwawasan lingkungan dan menomor satukan yang namanya agama dan akhlak. Aku makin banyak mendapat ilmu tentang agama dan terbiasa dengan peraturannya. Aku mempunyai teman-teman yang baru dan guru-guru yang baru.

Find this blog

Followers