Sabtu, 15 Januari 2011

Childhood

Aku

Aku dilahirkan di Makassar pada 1 Desember 1993. Nelly hassani Rachmi, namaku atau sebut saja Nelly. Nama orang tuaku Rully Mirzal dan Musaenah Chandra. Pada tahun 1995 kami diberikan rezki berupa anggota keluarga baru adik perempuanku yang bernama Dinda Melinda atau sebut saja dia Dinda.

Saat taman kanak-kanak aku dan Dinda bersekolah di Tk. Merpati Pos Makassar. Ketika tk aku sering menangis dan merengek berlari kesana-kemari mencari mama jika mama hilang dari pandanganku. Akhirnya mama menemaniku hingga sekolah pun bubar dan setelah itu barulah mama bekerja di kantornya.

Di usiaku enam tahun aku melanjutkan di SD Negeri Mangkura IV. Ketika kelas satu aku masih terbiasa ditemani oleh mama hingga sekolah bubar namun, perlahan mama mengajariku mandiri dan akhirnya aku diantar jemput oleh seorang supir yang bekerja sebagai jasa mengantar jemput murid-murid sekolah setiap harinya.

Empat tahun kemudian, Allah memberikan rezki kepada keluargaku berupa adik laki-laki yang bernama Henry Hamid Adhyaksa panggil saja dia Ery pada tanggal 21 Juni 2003. Saat itu umurku baru sepuluh tahun. Ketika mama sudah persalinan aku memasuki ruangan dimana mama tertidur lemas ditemani papa dan tante-tanteku. Aku pun berpaling dan mengarah ke sebuah keranjang bayi dan disitulah adikku tertidur. Kulitnya yang masih merah dan biru sangat terlihat mungil.

Tahun silih berganti aku semakin dewasa, kini aku bersekolah di SMP Negeri 33 Makassar. Namun, saat aku menginjak semester dua aku pindah ke Bogor bersama mama dan adik-adiku karena kewajiban mama memenuhi tugasnya di sana. Tapi, papa masih tinggal di Makassar karena masih bertanggungjwab atas pekerjaannya.

Di Bogor aku tinggal di sekitar keluarga papa, karena kebetulan papa orang sunda dan mama orang bugis Makassar. Aku bersekolah di SMP Negeri 12 Bogor, pengalaman pertamaku menjadi murid baru. Saat hari pertama sekolah ditemani oleh kakekku rasanya sangat deg-degan dan tidak tahu apa yang harus kulakukan jika aku sudah duduk di kelas. Tidak terbayang oleh pikiranku bagaimana rasanya menjadi pusat perhatian di hari itu. Ketika memasuki kelas, teman-teman yang lain menyambutku dengan riang dan semangat. Aku dibanjiri dengan sejuta pertanyaan yang membuatku bingung dan masih malu-malu.

Aku sudah bisa beradaptasi dan sudah terbiasa dengan lingkungan baruku. Tiga tahun kemudian, aku bersekolah di salah satu sekolah swasta sebut saja SMA Yayasan Persaudaraan Bogor atau biasa disebut YPHB. Sebuah sekolah swasta berwawasan lingkungan dan menomor satukan yang namanya agama dan akhlak. Aku makin banyak mendapat ilmu tentang agama dan terbiasa dengan peraturannya. Aku mempunyai teman-teman yang baru dan guru-guru yang baru.

1 komentar:

Find this blog

Followers