There are so many people out there who will tell you that you can't. But, i believe "i can do that"
Senin, 31 Januari 2011
Rabu, 26 Januari 2011
Jumat, 21 Januari 2011
Paskibra Bimasakti SMA Plus YPHB Bogor
Ketika pertama kali masuk SMA entah kenapa timbul dibenakku menjadi anggota paskibra. Padahal saat SMP aku bukan seorang paskibra bahkan anggota organisasi lainnya. Aku hanya senang melihat sekumpulan orang-orang berbaris yang rapi dan tegas. Dengan modal nekat saja aku bisa menjadi paskibra walaupun aku belum mengenal teman-teman baruku. Di hari pertama aku diajarkan oleh pelatih dan senior gerakan dasar atau statis. Seperti hadap-hadapan, hormat yang benar, istirahat di tempat, dll. Aku makin semangat mengikuti pelatihan ini hingga 17 Agustus nanti. Aku selalu terbayang-bayang betapa bangganya aku mengiri bendera yang akan dikibarkan dihadapan semua orang. Mungkin orang awam bilang paskibra itu membosankan, capek dan lelah serta akan mengganggu pellajaran. Tapi, menurutku semua itu salah semuanya tergantung pada diri sendiri yang merasakannya, mereka berkata seperti itu karena belum pernah mencobanya.
Selama sebulan penuh aku latihan untuk pengibaran nanti. Sebetulnya memang capek tapi hal ini membuatku mempunyai teman-teman baru dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Walaupun panas, capek, dan dimarahi tetapi semuanya kuanggap menyenangkan. Aku banyak belajar dari paskibra, jika aku tidak bergabung aku pasti tidak akan pernah merasakan kekeluargaan yang begitu erat, solidaritas, dan pengorbanan untuk sesuatu hal. Hari ke hari aku jalani dengan temanku yang lainnya hingga pada saat hari H, butuh pengorbanan yang cukup besar bukan? jawabanku pasti "Ya".
Saat pagi-pagi buta aku berangkat menuju sekolah menggunakan seragam putih-putih untuk persiapan upacara. Aku berpikir pasti teman-temanku masih ngantuk dan masih bermalas-malasan tetapi perkiraanku salah besar. Ketika sampai disekolah teman-temanku sudah banyak yang datang dan sudah siap dengan seragamnya yang bersih, ada yang menyemir sepatu, latihan dasar, dll. Aku bangga punya mereka yang sangat antusias dengan hal ini dan aku tidak menyesal karena mengenal paskibra dalam hidupku.
Selama sebulan penuh aku latihan untuk pengibaran nanti. Sebetulnya memang capek tapi hal ini membuatku mempunyai teman-teman baru dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Walaupun panas, capek, dan dimarahi tetapi semuanya kuanggap menyenangkan. Aku banyak belajar dari paskibra, jika aku tidak bergabung aku pasti tidak akan pernah merasakan kekeluargaan yang begitu erat, solidaritas, dan pengorbanan untuk sesuatu hal. Hari ke hari aku jalani dengan temanku yang lainnya hingga pada saat hari H, butuh pengorbanan yang cukup besar bukan? jawabanku pasti "Ya".
Saat pagi-pagi buta aku berangkat menuju sekolah menggunakan seragam putih-putih untuk persiapan upacara. Aku berpikir pasti teman-temanku masih ngantuk dan masih bermalas-malasan tetapi perkiraanku salah besar. Ketika sampai disekolah teman-temanku sudah banyak yang datang dan sudah siap dengan seragamnya yang bersih, ada yang menyemir sepatu, latihan dasar, dll. Aku bangga punya mereka yang sangat antusias dengan hal ini dan aku tidak menyesal karena mengenal paskibra dalam hidupku.
Kamis, 20 Januari 2011
My Best Friends
Kini aku duduk di kelas tiga di salah satu sekolah swasta, SMA Plus Yayasan Persaudaraan Haji Bogor sebut saja YPHB. Sekolah yang menomor satukan akhlak dan agama. Setiap harinya kami selaku pelajar wajib mengikuti acara tadarusan bersama dikelas sebelum pelajaran dimulai, dan shalat duhur serta ashar berjamaah di masjid sekolah. Aku sangat menikmati kegiatan-kegiatanku setiap harinya di sekolah dengan gurauan teman-temanku di kelas Kiki, Nissa, Ria, Dian, dan Yaya. Ketika, jam pelajaran kosong kami sering mengobrol tentang apa saja sehingga membuat kami tertawa terbahak-bahak karena gurauan Dian yang sangat konyol. Mereka berlima menjadi teman dekatku di kelas tetapi bukan hanya mereka teman dekatku Echa, Widi, Ais, Yunita, Adek, nisa, dan Rika mereka juga teman dekatku dari kelas satu tetapi, semenjak kami menghadapi konflik cuma karena salah presepsi atau semacamnnya kami tidak dekat seperti dulu.
Mungkin sekarang aku lebih nyaman dengan Kiki, Ria, Dian, dan Yaya karena aku merasakan lebih klop dan terhibur oleh mereka, bukan berarti aku melupakan teman-temanku yang dulu. Teman-temanku mungkin saja mengira aku melupakannya karena kedekatanku dengan orang lain tetapi aku tidak bisa berbohong dengan apa yang kurasakan. Aku sering menyapa, sesekali bercanda dan berbincang dengan teman lamaku ketika kami ada waktu sejenak. Namun, sebenarnya posisiku serba salah aku merasakan nyaman terhadap teman baruku dan aku membutuhkannya dan disamping itu aku merasakan resah karena ketika aku gabung dengan teman lamaku aku merasa diabaikan tetapi aku membutuhkan mereka semua sebagai friend-listku.
Saat itu memang kebetulan Ujian Semester Ganjil lalu keadaannya tidak memungkinkan untuk bermain atau berkumpul bersama teman-teman lamaku karena waktu yang sedikit kami hanya bisa say-hi saja dan pulang bersama tapi hanya di hari pertama saja. Ujian berlangsung seminggu, ketika hari ke-dua hingga ujian beres aku tidak lagi pulang bersama dengan mereka. Alasannya, selesainya ujian teman-temanku ingin belajar bersama dan mengajakku tetapi aku ignin pulang dan alasan ke-duanya ketika ingin pulang bersama aku ingin bermain dengan teman-teman baruku. Hey, teman lama mengertilah diriku kalau aku hanya ingin berbagi dan mempunyai teman yang banyak sehingga ketika aku ingin meminta tolong, semua temanku ada dihadapanku. Sejahat-jahatnya seorang teman pasti teman itu tidak akan pernah lupa dengan teman lamanya walaupun mempunyai teman baru yang ia rasa mungkin lebih nyaman.
Tetapi aku merasakan aku dianggap ada jika kalian membutuhkanku tetapi ketika sudah tidak membutuhkanku kalian mencampakkan aku. Mungkin kalian tidak merasakan hal itu. Aku yang merasakan hingga berkali-kali namun, baru kali ini saja aku sadar akan peristiwa itu. Bukan aku menjelek-jelekkan kalian teman tetapi ini kenyataan. Intinya saat ini aku mempunyai banyak teman, teman di kelas, teman sepermainan, dan temanku di ekskul serta adik-adik kelasku yang sangat welcome terhadapku. Terserah apa kata kalian, kata mereka, dan kata orang-orang tapi hanya akau dan Dia yang tahu atas segala yang aku rasakan selama ini. Aku tidak akan seperti ini kalau bukan kalian yang membesarkan masalah sepele yang dianggap mudah. Hey, teman kalian temanku bukan musuhku.
Mungkin sekarang aku lebih nyaman dengan Kiki, Ria, Dian, dan Yaya karena aku merasakan lebih klop dan terhibur oleh mereka, bukan berarti aku melupakan teman-temanku yang dulu. Teman-temanku mungkin saja mengira aku melupakannya karena kedekatanku dengan orang lain tetapi aku tidak bisa berbohong dengan apa yang kurasakan. Aku sering menyapa, sesekali bercanda dan berbincang dengan teman lamaku ketika kami ada waktu sejenak. Namun, sebenarnya posisiku serba salah aku merasakan nyaman terhadap teman baruku dan aku membutuhkannya dan disamping itu aku merasakan resah karena ketika aku gabung dengan teman lamaku aku merasa diabaikan tetapi aku membutuhkan mereka semua sebagai friend-listku.
Saat itu memang kebetulan Ujian Semester Ganjil lalu keadaannya tidak memungkinkan untuk bermain atau berkumpul bersama teman-teman lamaku karena waktu yang sedikit kami hanya bisa say-hi saja dan pulang bersama tapi hanya di hari pertama saja. Ujian berlangsung seminggu, ketika hari ke-dua hingga ujian beres aku tidak lagi pulang bersama dengan mereka. Alasannya, selesainya ujian teman-temanku ingin belajar bersama dan mengajakku tetapi aku ignin pulang dan alasan ke-duanya ketika ingin pulang bersama aku ingin bermain dengan teman-teman baruku. Hey, teman lama mengertilah diriku kalau aku hanya ingin berbagi dan mempunyai teman yang banyak sehingga ketika aku ingin meminta tolong, semua temanku ada dihadapanku. Sejahat-jahatnya seorang teman pasti teman itu tidak akan pernah lupa dengan teman lamanya walaupun mempunyai teman baru yang ia rasa mungkin lebih nyaman.
Tetapi aku merasakan aku dianggap ada jika kalian membutuhkanku tetapi ketika sudah tidak membutuhkanku kalian mencampakkan aku. Mungkin kalian tidak merasakan hal itu. Aku yang merasakan hingga berkali-kali namun, baru kali ini saja aku sadar akan peristiwa itu. Bukan aku menjelek-jelekkan kalian teman tetapi ini kenyataan. Intinya saat ini aku mempunyai banyak teman, teman di kelas, teman sepermainan, dan temanku di ekskul serta adik-adik kelasku yang sangat welcome terhadapku. Terserah apa kata kalian, kata mereka, dan kata orang-orang tapi hanya akau dan Dia yang tahu atas segala yang aku rasakan selama ini. Aku tidak akan seperti ini kalau bukan kalian yang membesarkan masalah sepele yang dianggap mudah. Hey, teman kalian temanku bukan musuhku.
![]() |
Aku |
![]() |
Ais, Nisa, Aku |
![]() |
Rika, Widi, Ais, Echa |
![]() |
Ria, Dian, Kiki, Yaya, Aku |
![]() |
Mutiara (Butet), Aku |
![]() |
Yunita (dede), Echa, Nisa |
![]() |
Gedrun, Rinny |
Sabtu, 15 Januari 2011
Childhood
Langganan:
Postingan (Atom)