Selasa, 24 Januari 2012

Berserah


Dingin malam menusuk tulang-tulangku. Ku nyalakan keran tuk berwudhu, berniat dalam hati tuk mengadu padaMu. Ku basuh semua hampir sempurna, tak lupa ku berdoa. Sejadah sudah tergelar, mukenah nan lembut sudah kukenakan. Bismillah. Bersujud padaMu adalah kewajibanku Allah. Ingin sekali ku berada di dekapMu. Mendengar seluruh aduanku tentang ujian hidup. Saat bersujud di hadapanMu, air mata ini terus mengalir deras akan bebanku selama ini. Kau tahu sesuatu ya Allah? Aku letih dengan semua ini, Apakah tak ada jalan keluar untukku? Apakah aku terus tersesat di hamparan gelap gulita ini? Tunjukkan aku cahaya abadiMu itu agar aku jauh dari hamparan buta ini. Mengadu padaMu membuat hati ini tenang. Ku angkat kedua telapak tanganku berdoa agar Engkau mendengar semua aduanku dan permintaanku.
Air mata ini terus mengalir deras, punggung ini amat berat, dan bibir ini susah berucap. Ingin ku teriak di atas gunung agar beban ini lepas. Ingin ku memelukMu dan menangis dihadapanMu. Ya Allah tolonglah aku, izinkan aku untuk melewati ini semua. Melewati jurang kehidupan, melewati hamparang buta ini, dan jauh dari tempat suram ini. Bertubi-tubi masalah datang menghampiriku. Seakan-akan ku tak berdaya melewati ini semua. Aku mohon ya Allah, tolong keluarkan aku. Berikan aku kelancaran dan kemudahan atas izinMu. Engkau maha mendengar lagi maha penyayang. Sesungguhnya aku hanyalah umatmu yang tak berdaya mencoba membuat Kau mendengar semua aduanku. Ku turunkan kedua telapak tanganku, ku menutup mata dan mencoba yakin bahwa Engkau selalu bersama di tiap langkah yang ku tempuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find this blog

Followers