Minggu, 06 Mei 2012

Hidup Sangatlah Ramai #Ketika Aku Terlahir




Ringkasan Cerita: Aku terlahir dengan situasi yang mungkin orang lain tak rasakan. Tempat dan situasi yang tak layak. Aku lahir di rumah kumuh tepatnya di kamar mandi, di saat orang-orang dewasa tengah terlelap dalam tidurnya.

Aku lahir di tengah malam gulita. Di mana saat orang-orang lain tengah terlelap dalam tidurnya. Saat itu Ibuku ke kamar mandi, kemudian merasakan kontraksi. Ibuku menahan rasa yang amat sakit dan belum seorang pun tahu tentang ini. Seluruh badan Ibu lemas, tak berdaya dan terhampar di ubin semen kamar mandi rumahku. Suara jeritan Ibu yang kuat membangunkan Ayahku dari tidurnya. Dengan spontan, Ayah langsung membangunkan saudara-saudaraku yang rumahnya tak jauh dari kami untuk meminta pertolongan. Ayah mengunjungi salah satu bidan, sementara itu Nenekku setia menemani Ibu menahan rasa sakit ini. Bidan pun tak kunjung datang, namun tenaga Ibu dengan cepat terkuras. Sepertinya, Ibu tak sanggup lagi melahirkanku.

Kata Tuhan, dunia itu ramai. Kata Tuhan, dunia itu mengajarkanku banyak hal tentang hidup. Kata Tuhan, aku akan mendapatkan cinta. Tuhan, tolonglah Ibu, aku tak mau Ibu pergi karenaku, aku ingin cepat-cepat melihat ramainya dunia seperti yang Engkau katakan. Ibu, kau pasti kuat Ibu. Aku ingin melihat wajahmu Ibu. Aku pun juga ingin berjumpa dengan Ayah dan saudara-saudaraku yang lainnya.

Kucuran keringat Ibu membasahi wajahnya yang mulus dengan menggenggam erat tangan Nenek. Tumpahan darah dari rahim Ibu sangat banyak. Wajahnya pucat dan basah. Tangan dan kakinya perlaham melemas. Berkali-kali Ibu menghela napas dan akhirnya aku pun lahir di dunia ini. Tangisan yang ku keluarkan atas segala rasa terima kasih untuk Tuhan dan Ibuku. Hai Ibu, senyumanmu sangat hangat sekali dengan titik-titik air mata syahdu yang menggetarkan hati ini.

Tak lama kemudian bidan pun datang bersama Ayah dan saudara-saudaraku. Tuhan memang benar, dunia ini "ramai". Senyuman mereka yang akan memberikan cinta dalam tiap langkah hidupku nanti. Sentuhan Ibu yang amat lembut akan terus ku rasakan. Candaan Ayah pun yang akan membuatku tertawa. Dan Tuhan yang akan meramaikan dunia ini.

Please yang baca artikel ini tolong klik link di bawah ini:
Gue lagi ikut lomba dan mohon di follow ataupun di like. Thank you before :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find this blog

Followers