Selasa, 24 Juli 2012

3 Years ago #1



Apakah kamu masih ingat tentang peristiwa tiga tahun lalu bersamaku? Pagi itu kau menggenggam erat tanganku dan berlutut dihadapanku kemudian kau ucapkan kata-kata janji yang telah kuyakini saat itu juga. Tapi itu telah sirna ketika kau mulai berdusta dengan kata-katamu. Ya, kau memang sayang dan cinta terhdapku, tapi apakah aku rela membagi rasa itu untuk wanita lain? Maaf untuk hal satu ini, aku takkan bisa. Apakah kau memiliki rasa empati sedikit saja terhadap orang lain termasuk diriku yang kau cinta? Apakah kau tak takut karma setelah kau membuatku meringis kesakitan akan ulahmu?
Sayang, di dunia ini memang banyak pilihan tapi jangan sampai engkau memilih semua pilihan yang ada. Kau bisa memilihnya satu dari semua pilihan yang kau yakini. Namun, jika aku bukan pilihan yang kau yakini tolonglah segera menjauh dan jangan sentuh aku lagi. Aku tak mau berharap banyak tentangmu. Kepercayaanku kini pecah akan tingkah egoismu sendiri. Aku takkan sanggup terus-menerus menyesuaikan diriku atas sifatmu sedangkan, kau tak pernah ingin menyesuaikan keadaanmu dengan sifatku. Haruskah aku terus berlutut dihadapanmu agar kau tetap bersamaku? Apakah tak ada pria lain yang igin mencintaiku dan menyayangiku bahkan ingin memilikiku seumur hidup? Ya, jujur memang kau orang yang kucintai dan orang yang kusayangi. Hingga saat ini rasa itu masih ada. Rasanya ingin sekali kuganti rasa itu untuk orang lain bukanuntuk dirimu tapi apa daya ini masalah hati bukan masalah otak. Ku pikir masalah otak dapat kukendalikan namun, untuk masalah hati aku tak sanggup mengendalikannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find this blog

Followers