Minggu, 10 April 2011

Anne Avantie




D
ikenal sebagai sosok wanita multilaten. Lahir di Semarang, 20 Mei. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Anne Avantie menikah dengan Yoseph Henry dan ibu dari 3 orang anak. Yang pertama, Intan Avantie menikah dengan Christinus memiliki satu anak; Matthew Archiello Keenant Wijasena. Anak kedua dan ketiga Anne semua laki-laki yakni Ernest Christoga Susilo (18 th) dan Ian Tadio Christoga Susilo (12 th). Menilik garis keturunan, darah seni yang mengalir deras dalam dirinya berasal dari ibunya, Ny Amie Indriati. Rupanya, Ibunda Amie yang sekilas lebih mirip kakak adik dengan Anne Avantie dari pada sebagai ibunya ini sejak mudanya berkecimpung dalam dunia fashion dan kecantikan. Dan selanjutnya darah seni yang sama pula yang secara estafet dialirkan Anne kepada anak perempuan satu – satunya, Intan Avantie, yang juga dikenal sebagai desainer muda berbakat. Itu sebabnya, Amie Indriati, Anne Avantie dan Intan Avantie dikenal sebagia 3 generasi kebanggaan Indonesia di dunia fashion. Ia memulai kariernya sebagai desainer dari rumah kontrakan dengan modal dua mesin jahit pada tahun 1989. Bengkel jahit sederhana itu dia bernama GRIYA BUSANA PERMATASARI. Saat itu ia banyak berkreasi dalam pembuatan kostum menari dan busana malam bercirikan permainan manik-manik itulah cikal – bakal kreatifitas Anne Avantie. Melalui proses yang panjang dan berliku saat ini Anne Avantie dikenal sebagai salah satu Desainer Kebaya terbaik yang kreasinya telah diakui di tingat nasional, bahkan internasional. Keunikan dan keelokan tangan ajaibnya, telah mengantarkan Anne Avantie menjadi salah satu barometer perancang kebaya pilihan yang keindahan dan pesona kebaya rancangannya menembus batas teritori; negara dan bangsa. negara. Sejak muncul di kancah dunia fashion nasional dengan bergabuang di Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah dan belakangan menjadi anggota APPMI Jakarta, proses kreatif kebaya Anne Avantie telah memberi angin segar bagi perkembangan dunia fashion Indonesia. Trend Kebaya Anne Avantie juga merupakan tonggak baru eksplorasi garis rancang dan siluet kebaya. Kalau sebelumnya kebaya tampil dengan aturan baku yang cenderung konvensional dan kaku, di tangan Anne kebaya diolah dan menjelma menjadi adibusana yang menembus garis batas ( borderless line ) kedaerahan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa.





T
ak dipungkiri, kemolekan dan nilai jual yang tinggi kebaya Anne menjadi trend setter fashion kebaya Indonesia yang selanjutnya menginspirasi para pelaku Industri fashion untuk memproduksi “ Karya mirip kebaya Anne Avantie “. Fakta ini pun dengan besar hati oleh Anne Avantie yang dengan bijak menyikapinya sebagai suatu kewajaran. Satu keunikan, barangkali, yang ditempuh oleh Anne Avantie dalam menjalankan roda usaha yang berjalan berimbang dan dalam garis harmoni dengan kehidupan keluarga, maupun spirirtualitasnya. Sejauh ini Anne tetap menempatkan workshop dan rumah tinggalnya di Semarang. Sementara langkah jejaknya yang panjang sebagai desainer papan atas tetap dipusatkan di Jakarta. Bisa jadi hal ini bisa menjadi inspirasi bagi desainer daerah juga ingin mereguk sukses di Ibu Kota, Jakarta. Ketekunannya dalam berkarya dan tak pernah kering inovasi telah menghantarkan sosok Anne Avantie menjadi panutan bagi banyak orang. Anne Avantie dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, murah hati bahkan sangat tidak pelit berbagi ilmu. Itu sebabnya, workshop dan pelatihannya selalu dipenuhi para ''pengangsu kawruh'' yang ingin belajar tentang ketrampilan dan kewirausahaan. Mereka tak hanya dari kalangan kalangan pelajar ataupun penjahit – penjahit sampai desainer juga ibu – ibu Rumah Tangga. Keteladanan Anne Avantie dengan program subsidi silang dan tanpa dipungut biaya pelatihan menggugah banyak instansi terkait untuk mengundang Anne Avantie sebagai nara sumber. Kerja keras dan usahanya serta keberhasilannya mau tak mau menjadi Inspirasi banyak perempuan di Indonesia. Penghargaan ini termanivestasikan dengan diberikannya Anugerah “ Kartini Award “2004 – 2005 dari Ibu Negara, Ny. Kristiani Susilo Bambang Yudhoyono. Anugerah tersebut merupakan penghargaan terhadap Anne Avantie sebagai perempuan pengusaha yang berhasil mengembangkan industri kecil. Komitmen dan konsistensi Anne Avantie terus teruji dengan anugerah yang sama yang yakni “Kartini Award” tahun 2008.



P
restasi Anne Avantie bukan hanya di bidang Fashion saja. Tetapi wanita yang aktif juga sebagai penulis di buku – buku rohani dan banyak dikenal sabagai wanita inspiratif katolik juga melakoni banyak bidang lain yang sama seriusnya dengan bidang fashion yang membesarkan namanya. Ia tak pernah lalai menjalani tugas sebagai istri, ibu dan dan anak bagi keluarganya. Keseimbangan hidup yang dibentuknya telah menjadikan Anne Avantie terpilih sebagai “ Wanita Indonesia Bisa “ dimana penghargaan tersebut diberikan oleh menteri pemberdayaan perempuan Ibu Meuttia Hatta pada peringatan hari Ibu 2008. Selaras dengan energi Imajinasi kreatifitasnya Anne Avantie sebagai salah seorang yang membawa perubahan bagi busana Nasional tanah air juga telah meluncurkan sebuah buku Biografi Anne Avantie, “Aku Anugerah & Kebaya “ yang ditulis oleh Albertine Endah.

S
etelah berkecimpung selama 20 tahun dalam industri fashion akhirnya berkat kerja keras, komitmen dan kegigihannya Anne Avantie telah berhasil membangun Image dengan mendirikan 2 butik exclusifnya di Jakarta, Anne Avantie butik di Mall Kelapa Gading III lt 1 dan Roémah Pengantén di WM UG 07 Grand Indonesia. Tahun 2009 Anne Avantie dengan divisi barunya Avantie Art juga menghadirkan “ PENDOPO “ di Mall Kelapa Gading V Lt 3 Unit R. 7 Jakarta sebagai eksistensinya di bidang seni merangkul para UKM ( usaha Kecil Menengah ) sehingga “ PENDOPO “ yang menjual “ produk Indonesia dengan harga Indonesia ” menjadi salah satu bukti kecintaannya pada budaya bangsa ini.



S
atu hal yang barangkali perlu dikenali dalam sosok sederhana diri Anne Avantie, bahwa Ia adalah sosok penuh kelembutan dan belas kasih. Semangat berbagai dan selalu ingin mencintai dengan tulus seperti yang selalu ditaburkan Bunda Teresa sebagai sosok yang dia kagumi selain ibudannya Ny Amie, Anne pun terpikat untuk melayani sesama. Anne Avantie memenuhi “ Panggilan “ Tuhan berkarya di bidang kesehatan dengan mendirikan “ Wisma Kasih Bunda “ ( Pelayanan Kasih Hydrocephalus RS. St. Elisabeth Semarang ). Di sini Anne merawat dan berupaya memberikan kesembuhan didampingi para dokter relawan untuk anak-anak penderita Hydrocephalus, Astresi Ani ( anak tanpa lubang dubur ), tumor, Labiopalataschisis, bibir sumbing dan penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan darurat. Yang membanggakan, pertolongan pelayanan operasi cuma – cuma tanpa biaya dan pasien – pasien wisma tidak hanya dari Jawa Tengah tapi meluas sampai Papua, Nias, Aceh, Flores, Ambon dll. Mengenai kiprahnya dibidang kemanusiaan ini diakui Anne kalau awalnya tidak berjalan dengan mulus. Bahkan Anne Avantie mengemukakan bahwa “ Walau sebagian orang mencibir bahkan menuduh apa yang dilakukannya adalah suatu upaya untuk meningkatkan popularitasnya. Sekalipun begitu Anne tidak berkecil hati. Dengan mantap Anne Avanti melangkah menjawab “ Panggilan Tuhan”. Sehingga keputusannya untuk memberikan keseimbangan dalam kariernya tetap menjadi fokus.Dua dasawarsa sudah Anne Avantie menjalani kehidupan panjang sebagai pelaku fashion sekaligus menjadi bagian perkembangan dunia kreatif wanita Indonesia. Di depan, masih banyak karya-karya lain yang telah menunggu dan menjadi bukti ketulusan dan perjuanganya sebagai wanita Indonesia yang sejati.




http://www.anneavantie.com/profil/sekilas-anne-avantie.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find this blog

Followers